Bank Mandiri Bank Terbaik di Indonesia - Pemberi pinjaman terbesar di Indonesia, Bank Mandiri (BMRI) yang mendorong anak perbankan untuk mulai bersiap-siap untuk go public tahun depan, untuk mematuhi aturan kepemilikan perbankan yang baru.

Di bawah peraturan baru, bank-bank yang dimiliki oleh bank lain yang diperlukan untuk mengapung dana setidaknya 20 persen dari saham masing-masing pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu lima tahun, mulai tahun 2014.

Presiden Direktur Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan syariah anak perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM) dan menengah ceruk Bank anak perusahaan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) akan mulai menilai harga perdananya (IPO) tahun depan berencana.

"Pergi publik bisa memberikan tambahan modal bagi BSM untuk mengembangkan usahanya tanpa membebani Mandiri sebagai holding," kata Zulkifli kepada wartawan dalam presentasi akhir Senin. "BSM memiliki reputasi yang baik dan kredibilitas, sehingga [go public] positif akan mempengaruhi BSM dan Mandiri."

BSM, pemberi pinjaman syariah terkemuka, memiliki Rp 49,7 triliun (US $ 5,26 miliar) di aset pada akhir Juni, hampir 10 persen dari aset konsolidasi Mandiri lebih dari Rp 571 triliun. Itu Rp 43310000000000 deposito dan Rp 39930000000000 pembiayaan masih berlaku pada pertengahan tahun.

Sementara itu, BHSB adalah bank niche berfokus pada segmen terlayani penduduk di Bali, terutama fokus pada pembiayaan mikro. Itu Rp 628710000000000 pinjaman terhutang pada bulan Juni, dengan interest margin dua digit bersih (NIM) dari 10,34 persen, mencerminkan BHSB pengembalian yang tinggi untuk setiap mendapat kredit itu saluran.

"Aksi korporasi BHSB tentang go public dapat dilakukan melalui kemitraan strategis dengan investor disukai yang bisa memberikan sinergi yang optimal untuk BHSB, seperti PT Pos," jelas Zulkifli. Kantor pos saat ini bertindak sebagai outlet penjualan untuk BHSB.

BHSB dan BSM masing-masing kembali dilakukan pada ekuitas (ROE) dari 12,33 persen dan 25,66 persen, yang mengukur profitabilitas mereka sendiri dengan mengungkapkan berapa banyak keuntungan perusahaan menghasilkan uang dengan pemegang saham telah berinvestasi.

Bank Mandiri sebagai Bank Terbaik di Indonesia telah menikmati peningkatan kontribusi anak perusahaan kepada bank konsolidasi
penghasilan. Pada kuartal pertama tahun ini, laba bersih anak perusahaan Mandiri menyumbang 13,1 persen dari keseluruhan garis bawah pemberi pinjaman, dibandingkan dengan pangsa 5,6 persen pada tahun 2009.

Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Mandiri, diharapkan untuk mengamankan $ 230.000.000 valuta asing (valas) pinjaman dari dua bank dalam mekanisme swap dengan 2 triliun Mandiri obligasi rekap Rp sebelum akhir bulan ini.

"Kami mengharapkan total $ 480.000.000 pinjaman forex tahun ini untuk disalurkan menjadi kredit forex," kata Pahala. Tahun-ke-tahun pertumbuhan Mandiri forex penyaluran kredit turun menjadi 8,5 persen pada kuartal kedua.

Bank Mandiri sebelumnya telah mengangkat $ 250 juta dalam pinjaman dari Standard Chartered Bank Singapura dalam pertukaran untuk 1,8 triliun obligasi rekap nya Rp. Mandiri memiliki sekitar Rp 54,7 triliun obligasi rekap di tangan, yang awalnya dimaksudkan sebagai pemerintah yang bail out bank-bank lokal untuk sakit dalam terang 1997/1998 krisis keuangan Asia. Namun kembali menurun dari obligasi rekap telah dibebani kinerja bank, sementara dana yang diperoleh dari pelepasan obligasi rekap dapat digunakan untuk memperpanjang kredit.